Seminar Dalam Rangka Penguatan Moderasi Beragama Bagi Peserta didik SMAK St. Stefanus Ketang – Manggarai – NTT

Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) St. Sirilus Ruteng mengadakan Seminar Dalam Rangka Penguatan Moderasi Beragama Bagi Peserta didik SMAK St. Stefanus Ketang – Manggarai – NTT sekalian Promosi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2023/2024. Seminar ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 08.00 – 12.00 di Aula SMAK St. Stefanus Ketang.

Rangkaian kegiatan seminar ini diawali dengan Penerimaan tim seminar dan promosi STIPAS oleh keluarga besar SMAK St. Stefanus Ketang. Ucapan selamat datang disampaikan oleh Bapak Astro Hemo, S.Pd mewakili kepala sekolah SMAK St. Stefanus Ketang. Bapak Astro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lembaga STIPAS St. Sirilus Ruteng yang memilih SMAK St. Stefanus sebagai salah satu sekolah yang menjadi sasaran promosi, apalagi kegiatan promosi ini disatukan dengan seminar ilmiah bertemakan Moderasi Beragama Orang Muda dan Bonus Demografi. Tentu seminar ilmiah ini memberikan manfaat tersendiri bagi civitas SMAK St.  Stefanus Ketang.

Selanjutnya, sambutan singkat dan perkenalan tim oleh koordinator Rm. Eman Haru, S.Fil, M.Si. Dalam sambutannya, Rm. Eman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Romo Kepala Sekolah dan guru-guru serta siswa-siswi SMAK St. Stefanus Ketang atas kesediaan untuk menerima kunjungan tim dari Stipas. Dia mengungkapkan bahwa sesungguhnya kegiatan kunjungan ini, selain menjalankan kegiatan-kegiatan sebagaimana sudah disepakati bersama, juga merupakan bagian dari silaturahmi antar lembaga pendidikan yang sama-sama bernaung di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia. Kita ini satu keluarga, keluarga besar Kementerian Agama. Karena itu, saling kunjung dan saling dukung adalah sebuah keniscayaan.

Perkenalan STIPAS disampaikan oleh mahasiswi Maria Dilgan Bewoli dan Maria Elviani Jelita. Setelah sesi perkenalan diselingi lagu berupa kolaborasi mahasiswa Stipas dengan Siswa SMAK St. Stefanus Ketang.

Selanjutnya, seminar Ilmiah dengan tema: Moderasi Beragama Orang Muda dan Bonus Demografi dengan narasumber Maria Dilgan Bewoli, dan beberapa teman Mahasiswa/I lainya (mahasiswa/I semester VI STIPAS St. Sirilus Ruteng. Seminar dipandu oleh Moderator salah satu Guru di SMAK St. Stefanus Ketang . Acara seminar dihadiri oleh para guru, pegawai dan semua siswa SMAK St. Setafus Ketang. Juga dihadiri oleh pastor rekan dan frater TOP di Paroki St. Stefanus Ketang, pengurus unit Yayasan, Bapak Feliks Arjo dan Bapak Maksi Sehadun. Tampak para peserta seminar antusias mendengarkan pemaparan pemakalah.

Seminar moderasi beragama, orang muda dan bonus demografiThe youth, religious moderation and bonus demography” menyimpulkan beberapa hal pertama, hari sumpah pemuda adalah hari kebangkita orang muda, sekaligus hari kebangkitan nusantara, hari bersejarah. Hari ini semangat kebangkitan itu ada pada generasi Y dan Z. Mereka adalah populasi terbesar dari penduduk Indonesia pada 2030-2045. Konteks demografis seperti ini dapat dinilai sebagai demographical bonus dan bukan demographical burden.

Kedua, literasi keagamaan merupakan satu keniscayaan bangsa Indonesia sebagai masyarakat majemuk. Konteks multikultur dan multietnik mesti pandang sebagai modal sosil-kultural sekaligus modal politik bagi ikhtiar pemerkuatan NKRI. Pengelolaan yang tidak tepat terhadap aneka modal sosial-kultural dapat menyebabkan kekahosan, yang menimbulkan konflik dan kerusakan pelbagai sendi kehidupan bersama. Sebab itu penguatan literasi keagamaan melalui program penguatan kesadaran, pemahaman, interpretasi, dan penerapan ajaran agama pada dimensi sosial.

Ketiga, paradigma integrasi-interkonektif atau relatedness (keterkaitan) dipandang idel untuk memaksimalkan penguatan literasi keagamaan.  Diantara   sekian macam pendekatan dan pola pikir prinsip-prinsip berikut tidak dapat diabsen dari pemyelennggaraanyanya yaitu saling menghargai perbedaan, persamaan hak dan kewajiban kemanusiaan, nondiskriminasi, humanitas serta keteladanan.

Keempat, segala jenis pendekatan yang digunakan dalam rangka pengembangan literasi keagamaan menuju moderasi beragama hendaknya diwarnai dengan karakter transformatif yaini membangun kesadaran multikultur, multiagama dan multietnik, pertama, kedua, menanamkan pemahaman keterkaitan dengan perbedaan dan persamaan terhadap ajaran agama yang berbeda dan beragama; ketiga, mengeliminasi truth claim, fanatisme agama, intoleransi, arogansi kelompok yang berpontensi memicu konflik.

Sesi tanya jawab berlangsung seru. Para guru dan siswa dengan penuh semangat mengajukan pertanyaan-pertanyaan diksusi yang membuat suasana akademik menjadi semakin kental. Narasumber dengan bekal pengetahuan dan pengalaman di kampus tampak sangat percaya diri menjawab setiap pertanyaan peserta.

Setelah seminar ilmiah dilanjutkan dengan pertandingan voli antar keenaman putri STIPAS dengan kenaman putri SMAK St. Stefanus Ketang. Pertandingan dimenangkan oleh keenaman putri STIPAS dengan kedudukan 2-1. Seluruh rangkaian kegiatan hari ini diakhiri dengan makan siang bersama yang berlangsung di ruang pertemuan SMAK St. Stefanus Ketang. **Jey Lejo, S.I.Kom

Leave a Comment