Komhak Keuskupan Ruteng Gandeng Kemenag Matim, Stipas St.Sirilus Ruteng, Madrasah Matim, para guru agama Katolik, se-kecamatan Sambi Rampas tanam pohon dalam rangka Tahun Ekologi Integral

Jumat, 8 Maret 2024 Komisi Hubungan antaragama dan kepercayaan (Komhak) keuskupan Ruteng gandeng Kementerian Agama Manggarai Timur, Dinas Kehutanan Matim, OMK Pota, MAN, MTsN, MIN, mahasiswa Stipas St. Sirilus Ruteng, para guru agama Katolik dan Islam se-kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur mengikuti sosialisasi dan penanaman pohon di wilayah MAN 1 Manggarai Timur di Pota. Kegiatan ini diberi judul “Safari Pendidikan dengan semangat Eko-moderasi”. Actus pendidikan dan ekologis harus menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama. Sebab itu ada dua esensi kegiatan ini yaitu Safari Pendidikan untuk sekolah dan guru di bawah binaan Kementerian Agama Matim khusus untuk wilayah utara, dan edukasi Tahun Ekologi Integral Gereja Keuskupan Ruteng.

Hadir dalam acara dimaksud, Ketua Komhak Keuskupan Ruteng, Rm Dr. Hironimus Bandur, Kepala Kantor Kemenag Kab Manggarai, Ansel Panggabean, S. Ag, Kasubag Kemenag Matim, Kasi Pendis, Haji dan bimas Islam, Kasi Penkat Kemenag Matim, Kristen dan para pegawai lingkup Kemenag Matim, para guru madrasah (MIN, MTsN, dan MAN), para guru agama Katolik, para guru Madrasah, penyuluh lintas agama, OMK Paroki Pota, dan mahasiswa Stipas St. Sirilus Ruteng.

Kegiatan dibuka dengan upacara bendera bersama para siswa MAN di halaman MAN. Rapat dilakukan dalam aula MAN. Kegiatan Safari Pendidikan dan edukasi eko-moderasi dibuka dan ditutup oleh Kakan Kemenag Matim. Kepala MAN dalam kata sambutan awal mengucapkan selamat datang kepada segenap undangan seraya mengucap terimakasih kepada Bapak Ansel selaku Kepala Kantor Kemenag Matim, atas kepercayaan yang diberikan kepada MAN 1 Matim utk melaksanakan Safari pendidikan lingkup Kemenag Kabupaten Matim yang disertai dengan edukasi dan penanaman pohon.

Selanjutnya Bapak Kakan menegaskan pentingnya komitmen para pendidik dan penyuluh serta segenap stakeholder untuk menjalankan tugas sebagai abdi negara. Dalam kata penutup, Bapak Ansel berterimakasih kepada pihak keuskupan yg selalu menjalin kerjasama dgn pihak Kementerian Agama dalam menjalankan program untuk mengatasi problem-problem universal. “Kami sangat berterimakasih kepada pihak keuskupan dalam hal ini diwakili oleh Ketua Komhak, Rm. Dr. Hiro Bandur, yang mau berjalan bersama kami agar bersama komunitas agama lain menyelesaikan masalah ekologis”.

Ketua Komhak dalam penyampaian singkatnya menekakan perlunya menjaga keseimbangan trilogi interaksi, yaitu interaksi  manusia dengan Tuhan yang disebutnya hablumninallah, interaksi dengan sesama manusia atau habluminanas, serta interaksi dengan alam ciptaan Tuhan atau disebutnya hablumin minalalam. Beliau juga menghimbau agar masyarakat Pota tetap setia jaga toleransi agama. NTT sampai dengan tahun 2023 menurut Romo hiro masih menjadi salah satu propinsi dengan index toleransi terbaik di Indonesia. “Mari kita terus setia menjaga toleransi. Hari ini kita akan buktikan kerukunan diantara kita dengan bersama2 menanam pohon2 ini. Pohon ini akan dinamakan Pohon moderasi beragama. Kami titipkan pemeliharaan pohon moderasi ini kepada para siswa dan bapak ibu guru MAN ini”, ungkap Romo Hiro.

Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan penanaman pohon di komplex MAN, pantai Nanga Telage, Kelurahan Pota, Kec Sambi Rampas, Kab Manggarai Timur.***

Leave a Comment